Thursday, 06 October 2011 11:16 Beritabola.com Jakarta - Pengamanan berlipat akan diberlakukan saat Indonesia menjamu Qatar tengah pekan depan. Ini dilakukan demi mencegah terulangnya kejadian di laga kandang 'Skuad Garuda' sebelumnya.
Partai kandang Indonesia di putaran tiga kualifikasi Piala Dunia 2014 kontra Bahrain bulan lalu diwarnai insiden, seperti pelemparan botol dan juga dinyalakannya petasan.
Dalam rangka mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi, PSSI sudah melakukan rapat koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait masalah pengamanan pertandingan lawan Qatar yang akan berlangsung pada 11 Oktober nanti. Jaminan keamanan pun diberikan.
"Hari ini kita duduk bersama dan diskusi. Yang penting ada pengamanan rutin, kendala soal mercon itu yang jadi masalah. Teguran sudah dapat, AFC minta jaminan, Polda memberikan jaminan," aku anggota Komite Eksekutif PSSI Roberto Rouw, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/10/2011).
"Jadi kita sudah rapat koordinasi untuk rencanan pengamanan Indonesia-Qatar, dari rapat koordinasi muncul kelemahan dan kekurangan terdahulu yang intinya petasan dan kembang api. Dengan evaluasi itu kita lakukan pembenahan tersebut," sambung
Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Sujarno.
Sujarno memaparkan, pembenahan itu akan membuat aspek pengamanan dalam pertandingan nanti jadi ekstra ketat. Penggeledahan terhadap benda tajam, kembang api, senter, lasder, helm, petasan dan barang-barang terlarang lain akan dilakukan di beberapa titik.
"Pintu lorong akan kita lakukan pemeriksaan yang ketat. Ring 4, areal luar, kita geledah. Di ring 3 ada penggeledahan juga dan di pemeriksaan tiket penggeledehan juga. Masuk pintu lorong kita lakukan pemeriksaan lagi. Soal minuman, dari PSSI sudah spakat juga soal minuman dan makanan botol, beling, dan semuanya akan diganti dengan plastik, itu di luar tribun," tegasnya.
Juga disebutkan, setidaknya ada 2.600 personel yang akan disiagakan di lokasi. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 personel nantinya akan terus memantau tribun penonton di stadion untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terutama jika ada peristiwa "kecolongan" dan petasan masuk stadion.
"Kita tawarkan standar kita kepada pssi, standar minimal personel yang kita ajukan 2.600 tapi bisa bertambah untuk keamanan lain. 100 orang menghadap penonton. Target kita tidak ada rusuh, tapi karena petasan jadi itu threat (ancaman untuk)kita," jelas Sujarno.
"Petugas tak boleh menghadap ke dalam (lapangan) dan (akan) melihat ke penonton. Itu salah satu yang paling penting, dan petasan selanjutnya," imbuh Roberto Rouw mengamini.
0 comments
Post a Comment